FIND YOU SELF WITH BEAUTERASHOP PRODUCT RECOMMEND

Mitos dan Fakta Seputar Deodorant dan Antiperspirant

Pernah dengar kabar kalau deodorant bisa menyebabkan kanker? Atau mitos bahwa antiperspirant bikin ketiak makin hitam? Banyak informasi simpang siur soal produk perawatan ketiak yang bikin kita bingung. Nah, di artikel ini, Beauterashop akan mengupas tuntas mitos-mitos yang beredar dan membandingkan secara jujur antara deodorant dan antiperspirant. Biar kamu nggak salah pilih dan tetap percaya diri sepanjang hari!

Siti Aisyah Buana

4/18/20253 min read

Mitos dan Fakta Seputar Deodorant dan Antiperspirant

Tenang, kamu nggak sendirian! Banyak banget mitos yang beredar soal produk perawatan ketiak ini. Yuk, kita bongkar satu per satu fakta di balik mitos seputar deodorant dan antiperspirant biar kamu nggak salah pilih produk lagi! 😉

🧴 Apa Itu Deodorant dan Antiperspirant?

Sebelum masuk ke mitos dan faktanya, kita harus tahu dulu: apa sih bedanya deodorant dan antiperspirant?

✅ Deodorant: Penghilang Bau Tak Sedap

Deodorant bekerja dengan mengontrol bau badan yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri tersebut memecah keringat yang dikeluarkan oleh tubuh dan menghasilkan bau. Deodorant mengandung antibakteri dan fragrance untuk membuat ketiak tetap segar dan wangi.

➡️ Deodorant = anti bau

✅ Antiperspirant: Pengontrol Keringat

Antiperspirant punya fungsi berbeda. Ia mengandung aluminium compound yang berfungsi menutup sementara pori-pori keringat, sehingga mengurangi produksi keringat.

➡️ Antiperspirant = anti keringat

❌ Mitos 1: "Deodorant Sebabkan Kanker Payudara"

Ini salah satu mitos paling populer dan bikin banyak orang takut pakai deodorant. Tapi tenang, tidak ada bukti ilmiah kuat yang menunjukkan bahwa penggunaan deodorant atau antiperspirant dapat menyebabkan kanker payudara.

Fakta:
Menurut National Cancer Institute dan American Cancer Society, belum ditemukan hubungan langsung antara bahan dalam deodorant (seperti aluminium atau paraben) dengan kanker.

Jadi, kamu bisa tetap pakai deodorant dengan tenang, asal sesuai kebutuhan dan kondisi kulitmu, ya!

❌ Mitos 2: "Ketiak Harus Sering Diangin-anginkan, Jangan Pakai Deodorant Setiap Hari"

Mitos ini muncul karena anggapan bahwa kulit ketiak butuh 'bernapas'. Padahal, kulit tidak bernapas seperti paru-paru. Fungsi deodorant dan antiperspirant adalah membantu menjaga kebersihan dan kenyamanan, terutama saat beraktivitas.

Fakta:
Kamu bisa menggunakan deodorant atau antiperspirant setiap hari—asal memilih produk yang lembut dan sesuai dengan jenis kulitmu. Kulit sensitif? Pilih produk bebas alkohol dan pewangi!

❌ Mitos 3: "Semua Deodorant Mengandung Aluminium"

Salah besar! Justru deodorant umumnya tidak mengandung aluminium. Kandungan ini biasanya hanya ada pada antiperspirant untuk mengontrol produksi keringat.

Fakta:
Kalau kamu cari produk bebas aluminium, pilih yang labelnya “aluminium-free deodorant”. Tapi kalau kamu butuh kontrol keringat, baru deh cari yang ada aluminium compound-nya.

❌ Mitos 4: "Deodorant Alami Nggak Efektif"

Banyak orang ragu pakai deodorant alami karena merasa kurang ampuh. Tapi kenyataannya, efektivitas deodorant alami bisa sama bagusnya, terutama kalau kamu tidak terlalu berkeringat berlebihan.

Fakta:
Deodorant alami mengandung bahan seperti tea tree oil, baking soda, dan coconut oil yang punya efek antibakteri alami. Kuncinya adalah konsistensi pemakaian dan kecocokan dengan kulitmu.

❌ Mitos 5: "Kalau Sudah Pakai Antiperspirant, Nggak Perlu Mandi"

Yikes! Ini jelas salah kaprah. 😅 Antiperspirant memang bisa mengurangi produksi keringat, tapi bukan berarti tubuhmu jadi bersih otomatis.

Fakta:
Keringat tetap bisa keluar dari bagian tubuh lain dan bercampur dengan minyak serta debu. Mandi tetap wajib, ya, agar kulit tetap bersih dan bebas bau.

🌿 Tips Memilih Deodorant dan Antiperspirant yang Tepat

Penting untuk pilih produk sesuai kebutuhan dan jenis kulit. Berikut beberapa tips untuk kamu:

1. Kulit Sensitif?

Pilih produk yang:

  • Bebas alkohol

  • Bebas pewangi sintetis

  • Mengandung aloe vera atau chamomile

2. Produksi Keringat Berlebih?

Gunakan antiperspirant yang mengandung:

  • Aluminium chloride atau aluminium zirconium

  • Formula clinical strength (untuk kasus ekstrem)

3. Ingin Versi Natural?

Coba produk dengan:

  • Tea tree oil (antibakteri)

  • Baking soda (menyerap bau)

  • Arrowroot powder (menyerap kelembapan)

🌞 Kapan Waktu Terbaik Pakai Deodorant atau Antiperspirant?

Banyak orang pakai deodorant pagi hari setelah mandi. Tapi tahukah kamu, waktu terbaik pakai antiperspirant adalah malam hari?

Kenapa malam hari?

  • Saat malam, tubuh tidak banyak berkeringat

  • Antiperspirant bisa menyerap dengan lebih efektif ke dalam pori-pori

Sementara untuk deodorant, kamu bisa pakai kapan saja, tergantung kebutuhan—baik pagi atau siang sebelum aktivitas.

🔄 Deodorant vs Antiperspirant: Mana yang Lebih Baik?

Jawabannya tergantung kebutuhan kamu!

Kriteria Deodorant Antiperspirant Fungsi utama Mengatasi bau Mengontrol keringat Kandungan aluminium Tidak ada Ada Cocok untuk kulit sensitif Ya Pilih yang lembut Bisa digunakan setiap hari Ya Ya, idealnya malam hari

Kamu juga bisa kombinasikan keduanya: pakai antiperspirant di malam hari, lalu deodorant di pagi hari biar tetap segar sepanjang hari! 💪

💬 Kesimpulan: Jangan Terjebak Mitos, Pilih yang Sesuai!

Setelah tahu fakta-fakta di balik mitos seputar deodorant dan antiperspirant, kamu nggak perlu bingung atau takut lagi. Yang penting, kenali kebutuhan kulitmu dan pilih produk yang tepat.

Ingat, produk ketiak bukan sekadar penghilang bau—tapi juga bagian penting dari rutinitas perawatan tubuh. Jadi, rawat dirimu dari ujung rambut sampai ketiak! 💁‍♀️💛

Kalau kamu suka artikel seperti ini, follow terus update dari Beauterashop dan jangan ragu coba deodorant atau antiperspirant yang sesuai dengan gaya hidupmu. 🌿✨